BELAWAN | mitrapolri.net - Tak Terima Besi Hibah sebanyak 5.000 ton milik Masyarakat Papua dipakai PT Pelindo buat Dermaga, Seratus Orang Perwakilan dari Masyarakat 4 (Empat) Desa yang ada di Papua demo di depan pintu masuk gedung kembar PT Pelindo Belawan, Jumat (1/8/2025).
Dalam orasinya, Massa yang umumnya Mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Adat Suku Komoro (Lemasko) Timika, Papua itu meminta Pelindo mengembalikan Besi milik Masyarakat dari 4 (Empat) Desa yang ada di Papua.
"Kami meminta semua Besi Hibah dari PT. Freeport itu dikembalikan ke Papua karena itu Hak Masyarakat" kata Samsul dalam orasinya dengan menggunakan pengeras suara.
Samsul yang merupakan mantan Pegawai Pelindo itu menjelaskan, setiap tahun PT Freeport Indonesia menghibahkan Besi sisa Limbah Produksi kepada Masyarakat 4 (Empat) Desa sekitar Lokasi Usaha.
"Jumlahnya banyak bahkan mencapai Ribuan Ton pertahun dan Masyarakatlah yang menentukan Besi itu mau diapakan" katanya.
Akibat keterbatasan Alat Angkut, untuk sementara Besi Hibah itu di "TITIPKAN" ke Pelindo dan Pertamina, bukan untuk Pelindo dan Pertamina.
Namun Anehnya belakangan Besi Hibah tersebut digunakan Pelindo untuk membangun Dermaga di Pelindo 1, 2, 3 dan 4.
"Jumlah Besi Hibah yang ada di Pelindo 1 sebanyak 5.000 Ton namun belakangan diketahui tinggal Susut menjadi 2.000 Ton" jelas Samsul.
Diduga, 3.000 Ton Besi Hibah milik Masyarakat yang susut itu telah digunakan untuk Pembangunan Dermaga di Pelabuhan Internasional Belawan.
"Sampai kapanpun Besi itu akan kami tagih dan Pelindo harus mengembalikannya kepada Masyarakat Papua," tegasnya.
Masyarakat Papua juga meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat mengusut, terkait Besi Hibah milik Masyarakat Papua yang diduga digunakan untuk Pembangunan Dermaga tersebut.
Kalaulah terbukti Besi Hibah milik Masyarakat Papua yang digunakan buat Pembangunan Dermaga, dapat dipastikan bahwa adanya Manipulasi Anggaran Uang Negara. (mp.net)
Komentar
Posting Komentar